Progres Positif, Ruas Jalan Ahok dan Kebun 9 Sungai Gelam Yang Ditangani BPJN Jambi Dinanti Masyarakat 

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Pembangunan progam Inpres ruas jalan Ahok dan Kebun 9 kecamatan Sungai Gelam Muaro Jambi terus berjalan hingga akhir tahun 2023.

Selain itu, panjang jalan untuk segmen daerah Ahok satu itu 2 kilo 641,21 meter untuk HAU dua 3 kilo 861,38 meter. Menggunakan dana APBN Inpres 2023. Untuk Ahok satu ini sudah mencapai 40 persen dan ahok 2 ada 60 persen.

"Jadi target penyelesaian jalan Inpres kita di akhir Desember," kata Konsultan Pengawas PT Diantama Rekanusa Agus Rahman.

Sementara itu beberapa ruas jalan di Provinsi Jambi yang perlu perbaikan dapat segera terselesaikan, terdapat ruas jalan yang diproses termasuk Dijalan Sungai Gelam.

Dedi Mangani Warga Kebun 9 Sungai Gelam bersyukur atas pengerjaan ini. "Berterimakasih Alhamdulillah di depan mata jalan menjadi lancar sekarang dari pada yang dulu," katanya.

Ia berharap apapun itu pembangunan tetap sesuaikanlah dengan ilmunya artinya kita bakal pakai dan butuh selamanya.

Sebelumnya, Kasatker PJN 1 BPJN Jambi Azwar Edie mengatakan terdapat beberapa paket jalan Inpres Jalan Daerah (IJD). Edi mengungkapkan pekerjaannya terus berprogres sesuai perencanaan. Yakni kebanyakan jalan kewenangan Provinsi yang berada di Kabupaten Muaro Jambi. "Rata-rata sudah 20 hingga 30 persen," ungkapnya.

Ia merincikan pekerjaan seperti ada paket Simpang Ahok 1, 2, dan 3 (disekitaran Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi) sudah berprogres 40 persen. "Dari Simpang Ahok 1 dari 2,6 Kilometer sudah dicor sepanjang 2 kiloan. Kemudian Simpang Ahok 2 dari 3,8 Km sudah dicor sepanjang 1 km lebih. Kemudian Simpang Ahok 3 dari Simpang Pasar Pramuka - Masuk Bumi Perkemahan sepanjang 7 kilometer dan progresnyq sudah 15 persen pengasapalan untuk lokasi pelebaran. Selain itu ada dua jalan di Tanjab Timur," katanya.

Edie menyatakan pihaknya tetap optimis pekerjaan yang diperintahkan Inpres ini selesai sesuai target waktu Desember 2023. 

Adapun kendala lainnya yang berpotensi dihadapi saat ini diakui Edie seperti faktor kondisi hujan yang bisa memperlambat pekerjaan. "Namun kita lakukan percepatan sebelum musim penghujan tiba," pungkasnya. (aan)